Jumat, 12 September 2008

RESIKO BUNUH DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PERILAKU MERUSAK DIRI S/D KECENDRUNGAN BUNUH DIRI
Ada 2 jenis “Tingkah Laku” Merusak diri
 Secara Langsung
Segala bentuk kegiatan bunuh diri yang tujuannya menyebabkan kematian
Dilakukan secara sadar dan singkat
Misal : Gantung diri, lompat dari ketinggian,dll
Secara Tidak langsung
Kegiatan yang merugikan kehidupan fisik yang dapat menimbulkan kematian
Dilakukan secara tidak sadar
Dalam wakyu yang lama
Misal : Olah Raga resiko tinggi, menolak pengobatan, mogok makan, dll
RENTANG RESPON ‘SELF PROTEKTIF’
Berani ambil resiko
Dalam bunuh diri Melukai diri
Menghargai diri Tingkah laku merusak Bunuh diri
Meningkatkan diri tak langsung
( Stuart & Sundeen, 1995)
BUNUH DIRI
Adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan
 Jakarta : 2-3 / 100 000 penduduk (Prayitno,1983)
Kejadian Laki-laki : Wanita = 3 : 1 ( Staurt Sundeen, 1987)
Saat ide bunuh diri timbul secara berulang tanpa rencana yang spesifik
perlu kewaspadaan perawat
PERNYATAAN YANG SALAH TENTANG BUNUH DIRI
Ancaman bunuh diri hanya untuk menarik perhatian, sehingga tidak perlu ditanggapi serius.
‘Bunuh Diri’ tidak memberi tanda. (kenyataannya 8 dari 10 orang memberi tanda secara verbal tentang bunuh diri)
Bahaya membicarakan pikiran bunuh diri (Penting pengkajian dilakukan secara akurat tentang rencana bunuh diri)
Kecendrungan ‘Bunuh Diri’ adalah keturunan
Tidak ada data yang menunjang
Tingkah laku bunuh diri adalah individual
PENYEBAB / ALASAN BUNUH DIRI
Kegagalan adaptasi  Stress
Rasa terisolasi oleh karena kehilangan hubungan interpersonal yang bermakna
Perasaan marah bermusuhan (Bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri)
Cara mengakhiri keputusasaan
Tangisan minta tolong (oleh karena memiliki penderitaan yang berat)
PENYEBAB BUNUH DIRI PADA ANAK
Pelarian dari penganiayaan/Perkosaan
Situasi keluarga yang kacau
Rasa tidak disayang, selalu dikritik
Gagal sekolah
Takut/ Dihina di sekolah
Kehilangan orang yang dicintai
Dihukum orang lain
PENYEBAN BUNUH DIRI PADA REMAJA
Hubungan interpersonal yang tidak bermakna
Sulit mempertahankan hubungan interpersonal
Pelarian dari penganiayaan fisik/ perkosaan
Perasaan tidak mengerti orang lain
Kehilangan orang yang dicintai
Keadaan fisik
Masalah dengan orang tua
Masalah seksual
Depresi
PENYEBAB BUNUH DIRI PADA MAHASISWA
Self ideal terlalu tinggi
Cemas akan tugas akademik yang banyak
Kegagalan akademik = Hilang penghargaan. Kasih saying orang tua
Kompetisi untuk sukses
PENYEBAB BUNUH DIRI PADA USILA
Perubahan Status mandiri dan tergantung
Penyakit yang menurunkan fungsi
Kesepian dan isolasi social
Kehilangan Ganda ( pekerjaan, kesehatan, pasangan, kawan dsb)
Sunber hidup berkurang
RESIKO BUNUH DIRI
Faktor
Resiko Tinggi
Resiko Rendah
Umur
Jenis Kelamin
Status
Jabatan
Pekerjaan
Penyakit Fisik
Gangguan mental
Obat
45 th dan remaja
Laki-laki
Cerai, pisah, janda/duda
Profesional
Pengangguran
Kronik, terminal
Depresi, halusinasi
Ketergantungan
25-45 & < 12 th
Perempuan
Kawin
Pekerja kasar
Pekerja
-
Gangguan kepribadian-
SIRS (SUICIDAL INTENTION RATING SCALE)
= Tidak ada ide ‘BD’ yang lalu & sekarang
= Ada ide BD, tidak ada percobaan , tidak mengamcam bunuh diri
= Memikirkan BD dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diri
= Mengancamkan Bunuh diri (‘ Tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diri )
= Ada percobaan bunuh diri
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :
Faktor predisposisi : ( Gangguan alam perasaan )
Penyebab – Alasan Bunuh diri
Tanda “ Verbal “
 ‘ Seandainya saya mati dari dulu’
 ‘ Semua orang akan baik jika saya mati ‘
 ‘ Saya tidak akan buat maalah lagi ‘
 ‘ Agar saya dapat memkberikan tubuh saya untuk ilmu kedokteran’Dsb !
Tanda “ Non Verbal “
‘Memberikan bensa yang bersifat pribadi
menulis catatan ‘ Selamat tinggal’
Membuat wasiat
Gangguan tidur, nafsu makan menurun, isolasi social ,irritable, Hopolesness
Pengkajian detail rencana Bunuh Diri
Waktu
Tempat Resiko tinggi
Jenis
Metode (senjata, lompat, gantung)
Diagnosa Keperawatan
Potensuial Bunuh Diri b.d
ketidakmampuan menangani stress
krisis yang tiba-tiba
perasaan depresi, hoplesness
Koping individu yang tidak efektif b.d keinginan bunuh diri sebagai pemecahan masalah
Gangguan konsep diri; rendah diri b.d kegagalan (disekolah, hubungan interpersonal, dll)

Tidak ada komentar: